Diabetes Melitus Ulkus. Luka cekung yang lama, tidak menyembuh, dalam dengan pembengkakan dan berbatas tegas adalah tanda Diabetes Melitus Ulkus. Hal ini karena dari diabetes yang tidak terkontrol pada penderita baik diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2.
Sebab kasus yang semakin meningkat, ulkus kaki diabetik sampai kini menjadi masalah kesehatan utama diseluruh dunia, sampai memberi beban sosio-ekonomi untuk pasien, masyarakat, dan negara, karena ulkus mempunyai sifat kronis dan susah sembuh, merasakan infeksi dan iskemia tungkai dengan risiko amputasi bahkan mebahayakan jiwa, memerlukan sumber daya kesehatan yang besar. Berbagai metode penyembuhan telah dikembangkan tetapi sampai kini belum ada hasil yang memuaskan.
Pada pasien diabetes terjadi penyakit arteri perifer, suatu situasi dimana terjadi penyumbatan pembuluh darah di tungkai dan neuropati perifer, suatu situasi dimana terjadi kehancuran saraf-saraf pada tungkai dampak kadar gula darah yang tinggi. Dua situasi ini biasanya adalah komplikasi dampak diabetes dengan pengendalian yang buruk. Neuropati perifer dapat mengakibatkan berkurangnya sensasi pada kaki. Oleh sebab itu, penderita diabetes yang tidak terkontrol barangkali tidak mengetahui adanya jejas ( Jejas merupakan keadaan dimana sel beradaptasi secara berlebih atau sebaliknya, sel tidak memungkinkan untuk beradaptasi secara normal) atau abrasi pada tungkai yang dapat diakibatkan oleh sejumlah faktor, laksana sepatu yang terlampau sempit dan terjatuhnya benda pada kaki. Jejas pada kaki,dikarenakan kurangnya sirkulasi darah di dalam kaki dampak tersumbatnya arteri-arteri yang diakibatkan oleh penyakit arteri perifer, mengakibatkan penyembuhan luka yang buruk. Sebagai konsekuensinya urusan ini mengakibatkan terbentuknya ulkus.
Ulkus diabetikum ialah penyebab seringnya dilaksanakan amputasi pada penderita diabetes. Oleh karena itu penderita diabetes mesti mengecek kaki mereka setiap hari untuk memeriksa apakah terdapat luka dan memakai alas kaki yang sesuai. Mereka pun tidak diperkenankan berjalan tanpa alas kaki sebab luka-luka sekecil apapun pada kaki akan susah disembuhkan dan dapat mengakibatkan terjadinya ulkus.
Penyandang kaki diabetes mesti waspada saat jari bengkok, kulit kaki kering, telapak kaki datar, terdapat benjolan pada bagian tertentu di kaki, atau kuku kaki kusam dan menebal, Luka sekecil apa pun dapat jadi sumber infeksi yang mengakibatkan amputasi.
Di bawah ini ada sejumlah tips bagi penderita diabetes guna memperkecil risiko terjadinya ulkus diabetikum:
- Periksa kaki Anda tiap hari.
- Periksa kaki apakah ada bengkak, warna berubah, nyeri atau retak pada kulit dan cari pertolongan secepatnya ke dokter andai hal ini terjadi.
- Segera konsultasikan dengan dokter jika ada luka yang sulit sembuh
- Rajin mencuci kaki.
- Bersihkan kaki tiap hari pada saat mandi dengan air bersih dan sabun mandi.
- Segera keringkan kaki dan sela-sela jari kaki sehabis mencucinya. Tepuk-tepuk perlahan dengan handuk, tidak boleh menggosok-gosok.
- Jika ada masalah ( kulit kering, kulit bersisik, kulit pecah, luka, kutil atau trauma ), carilah pertolongan dari dokter.
- Menghindari kulit pecah-pecah dan luka, gunakan pelembab pada kulit yang kering
- Gunting kuku dengan benar
- Potonglah kuku sesudah mandi dimana kuku menjadi lebih lembut.
- Jangan memotong kuku terlampau pendek.
- Jangan mencoba memotong seluruh kuku dalam satu potongan.
- Jika kuku nyeri atau susah dipotong, hubungi podiatris ( dokter spesialis kaki ).
Sepatu
- Carilah sepatu yang mengikuti format kaki.
- Belilah sepatu yang ukurannya tepat yang bisa diikat dengan tali.
- Tinggi hak sepatu usahakan dibawah 5 cm.
- Jangan memakai sandal sepanjang hari.
- Hati-hati ketika mengenakan sepatu. Pastikan tidak terdapat sesuatu dalam sepatu ketika memakainya.
Periksa teratur ke dokter khususnya bila terdapat luka
"advesrtisment"
EmoticonEmoticon